Kegiatan export meliputi pengiriman barang maupun jasa dari satu negara menuju negara lainnya dengan latar belakang keperluan bisnis. Proses ekspor terdiri dari produksi, pemasaran, lalu pengemasan, shipping (pengiriman), hingga pemenuhan terhadap syarat-syarat aturan perdagangan.
Peluang bisnis dari kegiatan ekspor sangat besar dan menguntungkan. Untuk memahami apa saja yang perlu kita patuhi dan lakukan ketika ekspor, ketahui uraian informasinya di bawah ini:
Aturan dan Tata Cara Export dalam Bisnis
Terdapat berbagai syarat yang perlu kita penuhi sebagai aturan dalam ekspor. Simak selengkapnya beserta prosedur atau tata cara ekspor berikut ini:
Aturan Ekspor
Merupakan Badan Hukum
Melakukan ekspor berarti kita menjadi eksportir. Maka dari itu, kita perlu berbentuk badan hukum karena jenis usaha tersebut berkelompok.
Badan hukum yang dimaksud mulai dari PT (Perseroan Terbatas), CV (Commanditaire Vennootschap), Perum (Perusahaan Umum), Persero (Perusahaan Perseroan), Firma, Koperasi, serta Perjan (Perusahaan Jawatan).
Mempunyai NPWP
NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak jadi identitas jika kita telah memenuhi ketentuan wajib pajak. NPWP menjadi kebutuhan administratif perpajakan agar kegiatan ekspor berjalan lancar dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
Adapun eksportir sendiri termasuk wajib pajak yang telah berkewajiban membayar pajak. Misalnya, PPh atau PPN
Memiliki Surat Izin yang Resmi
Aturan & tata cara export satu ini memerlukan izin dari Pemerintah melalui surat-surat seperti:
- SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dari Dinas Perdagangan;
- Izin Usaha PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) atau PMA (Penanaman Modal Asing) dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal);
- Surat Izin Industri yang berasal dari Dinas Perindustrian.
Tata Cara Ekspor
Bila telah mematuhi aturan dan syarat tersebut, berikut tata cara ekspor yang harus kita lalui dalam prosesnya dari awal hingga akhir:
Menetapkan Jenis Produk
Ekspor dapat kita mulai dari penetapan jenis produk yang ideal untuk bersaing di pasar internasional. Tidak hanya melihat kualitas serta harganya yang kompetitif.
Produk tersebut juga harus memiliki nilai jual setara dengan produk unggulan di pasar internasional. Perhatikan pula tingkat permintaan produk tersebut. Bila tinggi, maka kita bisa memilihnya sebagai komoditi ekspor.
Riset terlebih dahulu agar kita paham negara tujuan yang berpotensi besar sebagai target pasar bisnis ekspor.
Mengelola Akun di Bank yang Tepat
Untuk mengelola keuangan atas bisnis ekspor kita, pastikan terdapat akun bank yang bisa digunakan. Bank tersebut harus tepat agar dapat melakukan pembayaran biaya ekspor, menerima pembayaran pembeli asing, hingga penyimpanan dana.
Memilih bank perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Mislanya, pilih bank dengan jaringan internasional sehingga mudah bertransaksi dengan pembeli yang asing. Kita pun perlu menyesuaikan kebutuhan bisnis ekspor dengan layanan bank agar lebih efisien.
Menyelesaikan Regulasi dan Perizinan
Langkah pertama untuk melakukan pengiriman produk menuju pasar internasional yaitu mencari tahu berbagai jenis persyaratan serta perizinan ekspor. Regulasi tersebut harus berlaku di negara asal serta negara yang menjadi tujuan untuk ekspor produk.
Terdapat aturan serta syarat-syarat penting yang diperlukan, seperti izin khusus, lisensi ekspor, hingga sertifikat.
Menyusun Negosiasi dan Kontrak
Aturan & tata cara export yang berkaitan dengan kontrak dan negosiasi ini cukup krusial. Sebab, bila tidak kita perhatikan dengan seksama dan teliti dapat merugikan bisnis kita.
Oleh karena itu, lakukan negosiasi ke pembeli yang potensial pada negara yang menjadi tujuan ekspor. Lalu, susun kontrak ekspor dengan jelas.
Adapun isi kontrak meliputi ketentuan tentang kualitas, lalu kuantitas, harga, kemudian pengiriman, syarat pembayaran, serta asuransi.
Melengkapi Dokumen Ekspor
Apabila calon pembeli serta tujuan ekspor telah tersedia, maka kita bisa melanjutkan dengan menyiapkan serta melengkapi berbagai dokumen ekspor yang dibutuhkan.
Umumnya, dokumen tersebut mencakup daftar pengiriman, faktur komersial, dokumen asuransi, izin ekspor, sertifikat asal, hingga beberapa dokumen pendukung. Dokumen pendukung tersebut menyesuaikan dengan hukum serta administrasi yang berlaku di negara tujuan ekspor.
Mematuhi Syarat Bea Cukai
Bea cukai selalu terlibat dalam aturan serta tata cara ekspor yang penting untuk diperhatikan. Sebab, kita perlu memerhatikan syarat bea cukai pada negara tujuan selain syarat bea cukai di negara asal.
Pastikan prosedur impor yang berlaku di negara tujuan telah kita pahami dengan baik. Hal ini meliputi pajak impor, pembayaran untuk bea masuk, hingga pengisian formulir di bea cukai yang dibutuhkan.
Mendaftar ke Asuransi
Kita juga perlu mempertimbangkan asuransi barang untuk melindungi produk selama pengiriman ke negara tujuan berlangsung. Pendaftaran asuransi juga tidak kalah krusial, sebab menjadi perlindungan bagi produk yang kita ekspor.
Jika ternyata terjadi kehilangan atau kerusakan selama pengiriman, maka ada jaminan asuransi yang akan membantu kita.
Demikian aturan & tata cara export yang bermanfaat sebagai referensi memulai bisnis sebagai eksportir. Bila kita ingin mendapatkan bimbingan lebih detail dari ahlinya, ikuti program pelatihan prosedur ekspor dari PasarTrainer!
Langkah-langkah ekspor yang diajarkan lengkap dengan panduan yang detail agar proses ekspor lancar. Jadi, segera kunjungi PasarTrainer untuk pemesanan pelatihan ekspor yang berkualitas!
Referensi:
djpen.kemendag.go.id - Syarat Menjadi Eksportirwww.cimbniaga.co.i - eksportir
www.cimbniaga.co.id - Ekspor Manfaat Pembiayaan dan Prosedurnya