Proses import merupakan kegiatan membeli serta memasukkan barang/jasa dari luar negeri menuju dalam negeri melalui proses perdagangan yang legal. Kita yang berbisnis produk-produk impor umum melakukan kegiatan perdagangan skala internasional satu ini.

Impor juga berperan penting dalam perkembangan perekonomian negara. Selain itu, kegiatan impor juga dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan, bertukar hasil dengan negara lain, hingga sebagai persaingan perdagangan.

Berikut aturan serta tata cara impor yang bisa dilakukan pebisnis:

Aturan & Tata Cara Import bagi Pebisnis

Memasukkan produk dari luar negeri untuk keperluan bisnis memerlukan langkah di bawah ini yang mencakup aturan dan tata caranya: 

1. Menetapkan Sistem dan Harga Dagang

Pertama, kita perlu menetapkan harga serta sistem perdagangan terlebih dahulu. Tentukan dua hal tersebut dengan pemasok barang dari luar negeri. 

Harga serta sistem dagang tersebut menjadi panduan kapan kewajiban dan tanggung jawab pembiayaan oleh pemasok selesai. Kemudian, pastikan kita memahami berbagai istilah yang umum dalam perdagangan internasional.

Contohnya, CFR, FOB, DDP, CIF, hingga FAS. Istilah tersebut berhubungan dengan asuransi, biaya pengiriman, serta penyerahan barang impor. Tidak hanya itu, pastikan kita memilih sistem dagang yang cocok dengan kebutuhan serta kemampuan kita.

2. Menentukan Metode Pengiriman dan Tarifnya

Aturan & tata cara import berikutnya adalah menentukan metode untuk mengirim barang dari luar ke dalam negeri serta nominal biaya pengirimannya. 

Kita perlu menentukan freight forwarder atau jasa pengiriman barang yang terpercaya, profesional, serta berpengalaman. Lalu, tentukan juga metode pengiriman barang menyesuaikan jenis, berat, ukuran, hingga waktu mengirimkan barang tersebut.

Opsi yang tersedia mulai dari pengiriman darat, laut, hingga udara. Selain itu, perhatikan biaya yang ditetapkan jasa pengiriman untuk proses mengirim barang. 

Biasanya, terdapat biaya tambahan mulai dari biaya administrasi, biaya gudang, serta biaya bongkar muat.  

3. Melengkapi Dokumen Impor

Apabila telah selesai dengan langkah kedua, kita bisa melanjutkan dengan menyiapkan dan melengkapi dokumen import. Berbagai dokumen diperlukan sebagai perizinan serta kepabeanan proses impor.

Adapun dokumen impor itu sendiri umumnya berisi informasi mengenai barang, pembeli, pemasok, hingga transaksi dagang yang terjadi. Daftar dokumen yang dibutuhkan pada umumnya yaitu:

  • Purchase Order atau surat pemesanan produk;
  • Certificate of Origin atau surat keterangan sumber produk;
  • Invoice atau faktur;
  • Packing List atau surat jalan;
  • PIB atau Pernyataan Impor Barang;
  • Bill of Lading/Air Waybill yang merupakan surat pengangkutan;
  • API atau Angka Pengenal Importir yang tergolong surat izin impor;
  • Surat keterangan pendukung, seperti sertifikat halal, sertifikat kesehatan, hingga sertifikat mutu, yang perlu disesuaikan dengan tipe barangnya.

Apabila telah lengkap, pastikan kembali agar dokumen tersebut sudah sesuai standar ketentuan yang berlaku. Jadi, proses impor barang berjalan lancar. 

4. Menyelesaikan Pemeriksaan serta Pembayaran Pajak

Perpajakan juga menjadi bagian dari aturan & tata cara import yang perlu kita lalui. Ini dilakukan apabila kita telah melengkapi seluruh dokumen impor. 

Lakukan pemeriksaan serta pembayaran untuk pajak impor pada kantor bea cukai. Pemeriksaan yang dimaksud merupakan proses cek fisik dan juga administratif atas barang serta dokumen impor kita.

Tujuan dari tahap pemeriksaan adalah memastikan dokumen serta barang impor telah mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. 

Sementara itu, pembayaran pajak merupakan proses membayar kewajiban perpajakan yang muncul karena kegiatan impor barang. Pajak untuk impor contohnya mulai dari PPh (Pajak Penghasilan), lalu PPN (Pajak Pertambahan Nilai), hingga bea masuk. 

Bayarlah seluruh biaya perpajakan untuk impor tersebut sesuai tarif dan ketentuan yang ada.

5. Mengambil dan Menyerahkan Barang

Jika telah selesai dengan langkah sebelumnya, maka kita bisa merampungkan dengan melakukan pengambilan serta penyerahan barang impor.

Tahap pengambilan merupakan proses di mana kita mengambil barang impor milik kita dari tempat penyimpanan sementara seperti terminal, gudang, ataupun pelabuhan. 

Pengambilan pun harus dilengkapi dengan bukti bayar pajak serta dokumen impor yang didapatkan dari kantor bea cukai sebelumnya. Kemudian, periksa barang apakah sudah sesuai order dan bebas dari kerusakan, cacat, maupun kehilangan.

Untuk penyerahan barang, prosesnya meliputi menyerahkan barang impor yang telah kita dapatkan untuk penerima. Mitra, pelanggan, hingga diri sendiri dapat menjadi pihak yang masuk ke kategori sebagai penerima. 

Berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat, kita harus menyerahkan barang dari hasil impor sesuai kesepakatan. Termasuk tempat, waktu, hingga cara penyerahannya.

Demikian aturan dan tata cara import yang bisa diterapkan jika kita melakukan perdagangan atau distribusi dengan mengandalkan produk impor. Untuk lebih memahami tata cara impor secara efektif dan efisien, terdapat program pelatihan prosedur impor dari PasarTrainer.

Kita akan dibimbing langsung oleh ahlinya agar paham detail kepabeanan, pengiriman, hingga perbankan dalam proses impor. Lalu, kita akan diminta melakukan pengisian dokumen serta mendiskusikan masalah yang sering muncul di lapangan ketika impor.

Kepuasan pelanggan adalah yang utama bagi PasarTrainer. Jadi, segera kunjungi PasarTrainer untuk mengikuti pelatihan agar kebutuhan impor bisnis kita berjalan lancar setelahnya!


Referensi: 

bcyogyakarta.beacukai.go.id - Impor


customstradeacademy.id - Cara Impor Barang Dari Luar Negeri Serta Persyaratannya


indahonline.com - Ini Dia 5 Cara Impor Barang Dari Luar Negeri