Pernah membaca sebuah iklan yang membuat kita langsung tertarik membeli padahal produknya sangat sederhana? Itu bukan kebetulan.
Di balik semua itu ada kekuatan copywriting yang luar biasa. Dalam dunia digital marketing, tulisan yang tepat memang bisa menghasilkan interaksi dan penjualan.
Menariknya, kemampuan menulis ini ternyata wajib dipelajari tak hanya oleh staff copywriter saja. Kini, karyawan yang berperan sebagai digital marketer juga perlu mendalami skill seni penulisan ini.
Alasan Copywriting Penting untuk Dipelajari
Sederhananya, copywriting adalah seni berkomunikasi lewat tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang. Bukan hanya sekedar jualan lewat kata-kata, skill ini membantu kita memahami psikologi pembaca, membangun emosi, dan menciptakan koneksi.
Supaya lebih jelas, mari kita simak satu per satu alasan kenapa copywriting perlu dipelajari oleh digital marketer perusahaan.
Copywriting Adalah Jantung dari Digital Marketing
Kalau kita bicara soal digital marketing, maka copywriting adalah detak jantungnya. Tanpa tulisan yang menarik, pesan kampanye digital akan terasa hambar dan mudah diabaikan.
Copywriting bukan sekadar menulis kata-kata, tetapi juga merangkai emosi dan logika agar audiens mau melakukan tindakan, baik itu klik, daftar, maupun membeli produk.
Inilah mengapa kemampuan menulis yang tepat menjadi salah satu keterampilan paling berharga di dunia pemasaran digital.
1. Penulisan yang Tepat Bisa Mengubah Perilaku Audiens
Seni penulisan dalam copywriting melibatkan psikologi, riset, dan empati. Kita harus bisa membaca apa yang diinginkan calon pelanggan dan menulis sesuai bahasa mereka.
Contohnya, dalam promosi email marketing, kalimat pembuka yang kuat bisa menentukan apakah email kita dibaca atau langsung dihapus.
Dengan teknik copywriting yang baik, kita bukan cuma menarik perhatian melainkan juga membangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang.
2. Copywriting Adalah Keterampilan yang Bisa Dilatih
Banyak orang mengira menulis itu bakat. Padahal, faktanya adalah semua ilmu itu bisa dipelajari dan diasah, termasuk keterampilan copywriting.
Kita bisa memulai dari memahami tone of voice brand, lalu belajar menulis headline yang memancing rasa ingin tahu. Seiring waktu, kemampuan menulis ini bisa jadi nilai plus besar bagi karier kita di era digital.
Kalau kita ingin memperdalam kemampuan ini, PasarTrainer mempunyai berbagai pelatihan tentang copywriting dan komunikasi efektif yang bisa membantu mengasah keterampilan menulis profesional.
3. Copywriting dan Strategi Digital Marketing Tidak Bisa Dipisahkan
Setiap konten digital, seperti iklan media sosial hingga landing page, membutuhkan copywriting yang selaras dengan strategi pemasaran.
Misalnya, jika kita ingin membangun brand awareness, gaya tulisan yang digunakan harus ringan dan menghibur. Demikian juga jika kita menginginkan conversion, maka gaya tulisan yang digunakan harus lebih persuasif.
Dengan memahami keterkaitan ini, kita bisa membuat strategi digital marketing yang lebih terarah dan berdampak. Intinya, tanpa copywriting yang kuat, semua strategi digital marketing hanya akan menjadi kata-kata tanpa makna di tengah lautan konten.
4. Copywriting Meningkatkan Value Diri Kita di Dunia Kerja
Bagi karyawan yang ingin upskilling, kemampuan menulis persuasif adalah aset penting. Copywriting mengajarkan kita berpikir kritis, memahami audiens, dan menyampaikan ide dengan efektif.
Selain itu, perusahaan juga semakin menyadari bahwa karyawan yang mampu menulis dengan jelas akan lebih mudah mempengaruhi keputusan bisnis.
Jadi, belajar copywriting bukan hanya untuk menjual, namun juga untuk berkembang sebagai profesional.
Contoh Copywriting yang Baik untuk Iklan
Jika kita sudah tahu soal apa itu copywriting, sekarang waktunya untuk praktik secara nyata. Sebagai digital marketer, kita perlu juga membaca bagaimana contoh copywriting yang baik dan bisa menggerakkan audience.
Misalnya, pada kalimat, “Segarkan harimu dengan satu teguk penuh energi”, terbaca jauh lebih menarik daripada kalimat, “Minuman energi rasa jeruk ukuran 250ml”.
Kalimat pertama mengajak pembaca merasakan manfaat emosional, bukan sekadar menjelaskan produk. Sementara itu, kalimat kedua cenderung hanya mendeskripsikan produk sehingga terdengar membosankan.
Contoh lain, kampanye “Just Do It” dari Nike. Slogan sesederhana itu bisa menggerakkan hati banyak orang dan menjadi motivasi bagi banyak pecinta olahraga. Copywriting-nya kuat karena menyentuh nilai universal terkait semangat, keberanian, dan aksi.
Dalam konteks digital marketing, tulisan seperti ini bisa diaplikasikan di banyak format, mulai dari caption media sosial, headline iklan, hingga CTA di landing page. Intinya, semakin dekat tulisan kita dengan emosi dan kebutuhan audiens, semakin tinggi peluang untuk memperoleh respons.
Tingkatkan Skill Copywriting Bersama PasarTrainer
Copywriting adalah keterampilan yang perlu dipelajari oleh digital marketer karena mampu membuka banyak peluang, terutama bagi keberlangsungan perusahaan.
Tak hanya itu, copywriting juga dapat membantu seorang digital marketer berkembang secara profesional sehingga kariernya tidak stuck di situ-situ saja.
Nah, jika ingin lebih dalam belajar soal copywriting dan digital marketing, coba cek Pelatihan Copywriting dari PasarTrainer yang telah bekerjasama dengan para expert di dunia digital.
Jika ingin pelatihan yang lain, jelajahi juga pelatihan profesional yang ada di PasarTrainer dengan klik halaman berikut: PasarTrainer - All Training Programs.
Referensi:
www.hubspot.com - Marketing Copywriting Tipswww.wordstream.com - Copywriting Tips
contentmarketinginstitute.com - Why Copywriting Matters
neilpatel.com - What is Copywriting
sproutsocial.com - What is Digital Marketing