Fenomena data breach atau pelanggaran data menjadi salah satu ancaman serius di dunia siber. Bukan hanya bagi individu, ancaman ini juga bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Dampak kerugian yang dirasakan tidak mencakup data pribadi saja, tapi juga pada kerugian finansial. Lalu, mengapa ini bisa terjadi? Adakah langkah pencegahan yang bisa dilakukan? Temukan jawabannya lewat penjelasan berikut!
Apa Itu Data Breach?
Istilah ini merujuk pada insiden pelanggaran data di mana informasi data pribadi yang bersifat sensitif dan rahasia dapat diakses dan dibagikan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam kata lain, pelanggaran ini adalah bentuk pencurian data di dunia siber.
Data yang dicuri biasanya berupa informasi data personal, seperti nama, alamat, atau bahkan nomor telepon. Selain itu, kredensial akun dan data keuangan juga sering kali menjadi target dari pelaku.
Siapa pun, entah itu individu atau perusahaan, bisa berpotensi mengalami hal ini, terutama jika data dalam perangkat mereka tidak terlindungi dengan baik. Karena itulah, hal ini harus diwaspadai betul dengan mengenali penyebabnya untuk bisa menerapkan pencegahan yang tepat.
Mengapa Data Breach Bisa Terjadi?
Pelanggaran data dapat terjadi lantaran beberapa faktor. Secara umum, penyebab terjadinya bisa karena kesalahan manusia atau celah sistem, tapi juga bisa disebabkan oleh serangan siber. Berikut penjelasan lebih detailnya.
1. Celah Keamanan pada Sistem
Kejadian pencurian data banyak terjadi salah satunya karena sistem yang tidak diperbarui. Hal ini membuat sistem lebih rentan dan bisa dengan mudah dieksploitasi dan pada akhirnya data diakses secara ilegal.
2. Human Error
Faktor kesalahan manusia juga menjadi penyebab yang paling umum terjadi. Bentuk kesalahan ini bisa kesalahan menyimpan file tanpa enkripsi, mengakses data dengan jaringan publik yang rentan, dan lupa logout dari akun atau sistem yang memiliki data penting.
3. Serangan Siber
Serangan siber dari hacker juga bisa menyebabkan bocornya data sensitif. Ada kalanya, kejadian ini juga menimbulkan kerugian keuangan yang besar, terutama pada perusahaan.
Dampak Terjadinya Data Breach
Kejadian ini selain menimbulkan dampak buruk pada informasi pribadi, juga memberikan dampak besar pada tiga hal berikut:
1. Kerugian Finansial
Terjadinya kebocoran data bisa menyebabkan kerugian finansial yang cukup besar pada perusahaan. Upaya untuk pemulihan sistem, audit data, dan peningkatan keamanan—ketiganya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Belum lagi jika perusahaan harus menghadapi menurunnya pendapatan sebab sebagian pelanggan bisa jadi merasa kecewa dan akhirnya tidak menggunakan produk atau layanan perusahaan lagi.
2. Merusak Reputasi
Kebocoran data yang dialami perusahaan juga bisa menyebabkan rusaknya reputasi. Dibandingkan dengan finansial, masalah reputasi cenderung lebih sulit untuk dipulihkan. Yahoo! jadi salah satu contoh nyata betapa buruknya dampak reputasi dari insiden pelanggaran data.
3. Gangguan Operasional
Dalam beberapa kasus, kebocoran data juga memberi dampak pada gangguan operasional bisnis. Perusahaan harus melakukan investigasi dan perbaikan sistem keamanan dan biasanya ini mengharuskan beberapa layanan dihentikan sementara.
Cara Aman Mencegah Data Breach
Melihat dampaknya yang begitu besar, perlu langkah preventif untuk mencegah terjadinya kebocoran data ini. Mulai dari memperkuat password hingga mencadangkan data secara berkala, inilah cara aman mencegah kebocoran data:
1. Perkuat Password Akun dan Sistem
Usahakan menggunakan kombinasi password yang kuat dan jangan gunakan satu password untuk banyak akun sekaligus. Supaya semakin aman, gunakanlah password manager untuk menghasilkan dan menyimpan password secara otomatis.
2. Gunakan Enkripsi Data
Enkripsi data adalah upaya mengubah data menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa menggunakan kunci tertentu. Apabila data tercuri dalam keadaan terenkripsi, pelaku tidak akan bisa membaca data tersebut.
Untuk keamanan yang makin maksimal, standar enkripsi yang lebih kuat seperti AES-256 sering kali menjadi opsi banyak perusahaan. Semakin kuat enkripsi semakin sulit data dibocorkan atau dibaca oleh pihak yang tidak berwenang.
3. Perbarui Sistem Secara Berkala
Seperti yang telah kita pelajari, sistem yang tidak diperbarui pasti akan lebih rentan dengan kebocoran data. Karena itu, jangan pernah sepelekan hal ini ketika sistem sudah mulai usang dan sudah waktunya untuk diperbarui. Ini berlaku untuk sistem operasi, plugin, dan juga aplikasi.
4. Batasi Akses Data
Data perusahaan tidak harus diketahui oleh semua karyawan. Sebagai upaya pengamanan, batasi akses data hanya pada orang yang membutuhkan dengan prinsip least privilege. Upaya ini mampu mengurangi risiko data disalahgunakan oleh orang dalam perusahaan.
5. Backup atau Cadangkan Data
Backup data termasuk dalam upaya preventif untuk mengurangi risiko kebocoran data. Tapi, pastikan juga jika sistem backup yang digunakan terlindungi dengan baik menggunakan enkripsi dan akses data yang dibatasi.
Lindungi Data sebelum Terlambat, Amankan Sekarang!
Data breach menjadi tindak pelanggaran data yang sangat membahayakan bagi siapa pun, khususnya perusahaan. Cegah hal ini sebelum terlambat, amankan data dengan sistem yang lebih kuat dan selalu cadangkan data-data penting.
Tak kalah penting, tingkatkan kesadaran dan kemampuan untuk menerapkan keamanan data dengan pelatihan Cybersecurity Fundamentals dari PasarTrainer, platform training terlengkap di Indonesia.
Jika ingin pelatihan yang lebih komprehensif dan menyeluruh, Pasar Trainer juga masih punya berbagai rekomendasi cybersecurity training yang dipandu langsung oleh expert di bidangnya. Jelajahi detail lengkapnya dan jangan lupa ikuti pelatihannya!
Referensi:
www.revou.co - Data Breachwww.kaspersky.com - Data Breach
verihubs.com - Data Breach