Mengetahui pentingnya kemampuan storytelling untuk presentasi bagi seorang pemimpin perusahaan sifatnya esensial. Sebab, storytelling yang efektif akan memotivasi, menginspirasi, menghubungkan secara emosional, hingga memersuasi para pemangku kepentingan perusahaan.

Namun, tidak mudah untuk menjadi storyteller yang menggerakkan audiens. Itulah mengapa, kita perlu memahami kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh pemimpin agar bisa presentasi dengan storytelling yang efektif. Mari ikuti artikel ini hingga akhir untuk informasi selengkapnya!

Pentingnya Kemampuan Storytelling untuk Presentasi bagi Pemimpin Perusahaan

Melalui storytelling, maka pemimpin perusahaan akan lebih optimal dalam melakukan presentasi. Berbagai alasan utama storytelling penting untuk presentasi yaitu:

  • Menjadi Motivasi dan Inspirasi

Presentasi dengan storytelling akan menjadikan topik yang sedang dibicarakan memiliki nilai lebih tinggi. Audiens akan merasa pemimpin sedang menyampaikan motivasi dan juga inspirasi demi mencapai visi serta misi perusahaan. 

Terutama bila pemimpin sedang presentasi ke para pemangku kepentingan. Menyampaikan topik presentasi menyesuaikan preferensi audiens akan mendukung efektivitasnya.

  • Dapat Terhubung secara Emosional

Storytelling bisa membangkitkan emosi bagi yang mendengarkannya. Pemimpin perusahaan bisa mengaitkan topik presentasi pada pengalaman pribadi yang relatable dengan audiens. Ini memungkinkan terbangunnya hubungan serta kepercayaan secara emosional dengan audiens.

Untuk mengoptimalkan kemampuan presentasi, kita bisa mengikuti program The Power of Storytelling to Move People dari PasarTrainer. Setelah mengikuti programnya, kita jadi lebih paham dampak signifikan presentasi hingga struktur ideal dalam presentasi.

  • Lebih Mudah Meyakinkan Audiens

Narasi storytelling yang menarik dan persuasif memudahkan pemimpin perusahaan meyakinkan audiens. Pemimpin juga bisa membujuk pemangku kepentingan untuk mendukung inovasi dan gagasan yang ingin dilakukan ke depannya.

  • Bisa Menyederhanakan Topik yang Kompleks

Seringkali presentasi pekerjaan membahas ide dan topik yang kompleks. Itulah mengapa, menggunakan storytelling akan menyederhanakan kompleksitas tersebut. Audiens jadi lebih paham dan ingat dengan apa yang disampaikan dalam presentasi.

6 Kemampuan Storytelling bagi Seorang Pemimpin Perusahaan

Pemimpin perusahaan perlu memiliki berbagai kemampuan storytelling di bawah ini demi meningkatkan efektivitasnya dan berhasil meyakinkan para pemangku kepentingan:

  1. Mengenali Audiens

Sebelum menyusun topik dan cerita presentasi, pastikan kita sudah paham apa saja ekspektasi, kebutuhan, serta preferensi audiens. Bila mengenali audiens dengan baik, maka kita bisa menyesuaikan narasi agar gayanya lebih menarik untuk audiens.

  1. Menggunakan Studi Kasus Relevan

Ketika presentasi, kita sebaiknya mengaitkan topik yang sulit dan kompleks dengan studi kasus relevan. Ini akan membantu penyampaian topik lebih sederhana dan informasinya kontekstual.

Pastikan ada dasar-dasar seperti tantangan, solusi, lalu hasil, serta pelajaran yang bisa audiens petik dari presentasi kita. Pemangku kepentingan yang mendengarkan pun akan lebih cepat memahami nilai dari solusi serta manfaat yang diusulkan dalam presentasi.

  1. Memakai Hook yang Sesuai

Hook dalam presentasi akan meningkatkan kemampuan storytelling bagi seorang pemimpin perusahaan. Pikirkan tentang apa faktor yang akan menarik perhatian para audiens sehingga mereka tetap menyimak presentasi hingga akhir. 

Sebagai contoh, terapkan konsep kekontrasan pada presentasi. Bahas perbedaan masa dulu dan masa kini menyesuaikan topik presentasinya. Selain itu, kita juga bisa menggunakan teknik konflik. 

Teknik tersebut akan mengajak audiens berpikir dengan menyediakan perbandingan. Audiens harus memilih mana opsi terbaik antara dua opsi yang tersedia. Jadi, terdapat interaksi yang kuat antara storyteller dengan audiens.  

  1. Melengkapi Presentasi dengan Visual yang Tepat

Presentasi yang menari wajib menyertakan visual seperti gambar di dalamnya. Keberadaan visual pendukung akan memperkuat narasi yang kita ceritakan. Oleh sebab itu, kita sebaiknya menghubungkan topik presentasi dengan visual yang tepat.

Misalnya, gambar yang berhubungan dengan pemangku kepentingan serta tantangan yang sedang dihadapi. Ini akan menambah keyakinan para pemangku kepentingan bahwa kita memahami apa yang mereka butuhkan. 

Berikan visual di awal agar audiens memahami first impression dari visual tersebut. Jadi, narasi yang kita ceritakan bisa ditangkap oleh audiens dengan mudah.

  1. Memanfaatkan Pengalaman Konsumen 

Perusahaan memiliki aset utama berupa pengalaman konsumen atau pelanggannya. Ceritakan bagaimana perusahaan membantu konsumen memenuhi kebutuhannya sebagai insight tambahan dalam presentasi. 

Salah satu bentuk dari pengalaman konsumen dapat kita tuangkan sebagai testimoni. Ini tentu meningkatkan nilai jual produk atau layanan perusahaan ke para pemangku kepentingan. Terutama saat kita presentasi untuk menarik investor ke dalam proyek perusahaan. 

  1. Menerapkan Gaya Bahasa yang Cocok

Tone of voice atau gaya bahasa merupakan konsep yang perlu kita sesuaikan dengan audiens. Menentukan konsep ini bisa dengan melihat data demografi audiens. Mulai dari usia, profesi, hingga minat audiens. 

Sebut saja audiens kita adalah para CEO muda profesional di usia 30-an tahun. Maka contoh gaya bahasa yang tepat saat storytelling adalah ramah, interaktif, serta menggunakan bahasa formal casual.

Berbagai kemampuan storytelling bagi seorang pemimpin perusahaan tersebut juga bisa kita maksimalkan dengan mengikuti program Pelatihan Leadership & Soft-Skills dari PasarTrainer. Tim yang berpengalaman dan terpercaya akan memastikan kita menguasai cara storytelling yang efektif. Jadi, segera pesan program di PasarTrainer


Referensi

winningthebusiness.com - The Importance of Storytelling in Proposals and Presentations


maven.com - Effective Storytelling Leadership Guide


www.betterup.com - How to be a Good Storyteller


algorit.ma - Manfaat Storytelling