Meningkatnya kejahatan online beberapa waktu belakangan ini membuat fraud prevention dalam digital banking sangat diperlukan. Dengan tindakan deteksi dan pencegahan yang tepat, dapat membantu nasabah terhindar dari risiko kerugian akibat serangan kejahatan digital.

Kejahatan penipuan dalam digital banking memiliki banyak jenis mulai dari phishing, vishing, skimming, dan masih banyak lagi. Jika tidak dicegah dengan tepat, tindakan ini bisa mengakibatkan kerugian bagi nasabah mulai dari pencucian uang hingga pencurian informasi pribadi.

Lantas, bagaimana cara mencegah penipuan dalam digital banking? Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini:

Apa Itu Fraud Prevention dalam Digital Banking dan Manfaatnya?

Fraud prevention dalam digital banking merupakan serangkaian strategi dan tindakan yang dirancang untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penipuan di platform perbankan digital.

Tujuan dari tindakan ini adalah untuk melindungi nasabah, bank serta reputasi perusahaan dari kerugian baik kerugian finansial maupun kerugian reputasi akibat aktivitas penipuan. 

Beberapa contoh kejahatan penipuan dalam digital banking antara lain, phishing, malware, skimming, man in the middle attacks, pharming dan masih banyak lagi.

Dalam dunia perbankan, fraud prevention merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Hal ini karena tindakan ini dapat memberikan banyak manfaat, antara lain:

1. Melindungi Nasabah

Salah satu manfaat dari fraud prevention adalah melindungi nasabah dari risiko penipuan digital yang dapat  mengakibatkan kehilangan uang, kebocoran informasi pribadi hingga menyebabkan nasabah mengalami gangguan keuangan.

2. Mencegah Kerugian Financial

Penipuan digital bisa menyebabkan kerugian baik bagi nasabah maupun bank. Namun dengan adanya fraud prevention ini, kita dapat mencegah risiko kerugian finansial karena dapat mendeteksi tindakan kejahatan yang akan menyerang.

3. Menjaga Reputasi

Jika ada nasabah yang mengalami kerugian karena kasus penipuan digital, bisa membuat reputasi bank atau lembaga keuangan mengalami kerusakan. Hal ini bisa membuat kepercayaan nasabah berkurang yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis jangka panjang.

4. Mematuhi Regulasi

Fraud prevention dalam digital banking juga menjadi bukti bahwa bank mematuhi regulasi yang ada. Hal ini karena peraturan di berbagai negara telah mewajibkan bank memiliki sistem pengendali kejahatan dan penipuan yang efektif.

Langkah-Langkah Fraud Prevention dalam Digital Banking

Digital banking memang menawarkan banyak kemudahan bagi nasabah. Namun dibalik kemudahan tersebut, ancaman kejahatan dan penipuan yang mengintai juga besar sehingga nasabah harus waspada agar terhindar dari risiko kerugian.

Agar terhindar dari risiko penipuan dalam dunia perbankan digital, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kita lakukan. Berikut di antaranya:

1. Otentikasi Multifaktor

Salah satu cara paling mudah dan efektif untuk mencegah penipuan dalam digital banking adalah dengan menerapkan prosedur autentikasi multifaktor yang kuat. 

Dengan cara ini, nasabah perlu melakukan verifikasi identitas melalui beberapa metode yang akan sangat berguna untuk meminimalisir akses tidak sah.

Penerapan otentikasi multifaktor dapat meningkatkan keamanan secara signifikan. Dengan strategi ini, keamanan uang dan data kita akan lebih terlindungi.

2. Mengirim Peringatan kepada Nasabah

Langkah fraud prevention dalam digital banking yang selanjutnya adalah dengan mengirimkan pesan peringatan kepada nasabah saat mendeteksi adanya tindakan yang mencurigakan.

Peringatan bisa dikirim melalui pesan singkat atau email untuk memberitahu nasabah terkait adanya transaksi mencurigakan pada akun digital bankingnya. Cara ini cukup efektif untuk mencegah penipuan dan sekaligus meningkatkan kepercayaan pelanggan.

3. Pantau Transaksi secara Real Time

Dengan memantau transaksi dan perilaku nasabah secara real time, bank dapat mengidentifikasi anomali yang terjadi. Hal ini penting untuk mencegah risiko penipuan karena dapat melakukan tindakan pencegahan dengan cepat.

Untuk bisa melakukan pemantauan transaksi secara real time ini, bank bisa memanfaatkan perangkat deteksi penipuan berbasis AI. Alat ini mampu mendeteksi transaksi yang mencurigakan dengan tepat sehingga dapat menghemat waktu dan sumber daya.

4. Edukasi Nasabah

Fraud prevention dalam digital banking akan lebih efektif jika nasabah juga berperan aktif dalam upaya penerapan anti fraud. Maka dari itu, pihak bank perlu melakukan edukasi kepada nasabah agar tidak mudah termakan oleh kejahatan penipuan perbankan digital.

Pembaruan dan memberikan saran secara rutin dapat membantu nasabah tetap terinformasi tentang ancaman kejahatan digital yang terus berkembang. Upaya edukasi bisa dilakukan dengan mengirim pesan melalui email, peringatan seluler atau sumber lain yang dapat menjangkau nasabah.

Cegah Kejahatan Digital Banking bersama PasarTrainer

Tidak bisa dipungkiri jika seiring berjalannya waktu, kejahatan digital justru semakin meningkat. Maka dari itu, diperlukan langkah fraud prevention dalam digital banking yang tepat untuk mencegah kerugian bagi secara finansial maupun kebocoran informasi pribadi.

Pelatihan Digital Banking dari PasarTrainer bisa jadi solusi untuk memberikan kemudahan dan keamanan untuk semua aktivitas perbankan kita. Tidak hanya itu, program ini juga bisa membantu kita menyederhanakan transaksi keuangan dengan solusi perbankan digital yang canggih. 

Jadi tunggu apalagi, yuk daftar sekarang juga!


Referensi:

www.fraud.com - Fraud Prevention in Mobile Banking


www.tookitaki.com - Top Strategies for Banking Fraud Prevention


www.getfocal.ai - Digital Banking Fraud