Perkembangan bisnis global membuat industri ekspor dan impor mengalami perkembangan yang signifikan. Meski begitu, kita perlu mewaspadai dan menghindari kesalahan yang sering terjadi dalam proses export dan import agar tidak mengalami kerugian.
Kemudahan akses bisnis hingga dukungan pemerintah membuat bisnis ekspor impor mengalami perkembangan cukup pesat. Saat ini siapa saja bisa menjual dan membeli barang dari atau ke luar negeri dengan proses yang mudah.
Industri ekspor impor menawarkan keuntungan yang besar. Namun pastikan kita tidak melakukan kesalahan dalam prosedurnya agar tidak mengalami kerugian. Artikel ini akan membahas tentang berbagai kesalahan yang kerap terjadi saat proses ekspor impor. Yuk, simak informasi lengkapnya!
6 Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Proses Export dan Import
Proses ekspor dan impor barang membutuhkan proses yang lebih rumit jika dibandingkan membeli atau menjual barang di dalam negeri. Oleh sebab itulah, prosesnya harus dipastikan sesuai prosedur yang berlaku agar aman dan lancar.
Berikut ini beberapa kesalahan yang harus dihindari saat proses ekspor impor:
1. Kurangnya Pemahaman tentang Hukum dan Regulasi
Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam bisnis ekspor impor adalah kurangnya pemahaman tentang hukum dan regulasi. Hal ini biasanya sering terjadi pada bisnis pemula.
Kesalahan ini bisa berdampak besar pada bisnis mulai dari penundaan atau bahkan kegagalan pengiriman hingga biaya cargo yang membengkak.
Oleh sebab itu, sebelum terjun dalam bisnis ekspor impor, sebaiknya bekali diri tentang pengetahuan terkait hukum dan regulasi. Kita bisa mengikuti pelatihan dan seminar atau konsultasi langsung dengan ahli hukum.
2. Memilih Mitra Bisnis yang Salah
Kesalahan yang sering terjadi dalam proses export dan import selanjutnya adalah salah dalam memilih mitra bisnis baik produsen, pemasok maupun distributor. Kesalahan ini bisa menyebabkan kerugian besar sehingga perlu pertimbangan yang matang untuk memilihnya.
Untuk memilih mitra bisnis ekspor impor, pastikan cek latar belakang perusahaan dan track recordnya. Pastikan perusahaan memiliki track record dan reputasi yang baik.
Sebelum melakukan kerjasama, sebaiknya mintalah sample produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini untuk mengetahui gambaran kualitas dari produk atau jasa yang akan didistribusikan.
3. Persyaratan Dokumen Tidak Lengkap
Kesalahan selanjutnya yang sering terjadi saat proses ekspor impor adalah tidak melengkapi dokumen yang disyaratkan oleh Bea Cukai. Kesalahan ini bisa membuat barang ditahan di Bea Cukai hingga kegagalan pengiriman.
Beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan untuk proses ekspor dan impor antara lain surat jalan, faktur, sertifikat asal dan masih banyak lagi. Agar terhindar dari kesalahan ini, pastikan cek semua dokumen dengan benar dan lengkap.
Menggunakan sistem yang terintegrasi juga bisa membantu memastikan kelengkapan dokumen yang diperlukan selalu lengkap dan tersedia.
4. Kesalahan Pemberian Kode HS
Kesalahan yang sering terjadi dalam proses export dan import yang selanjutnya adalah pemberian kode Harmonized System Code (HS) Code yang salah. HS code sendiri merupakan sistem pengkodean untuk barang internasional yang diperlukan untuk menentukan biaya Bea Cukai.
Kesalahan saat memilih kode HS bisa membuat barang dikenakan tarif lebih mahal dari seharusnya. Tidak hanya itu, kesalahan ini juga dapat memicu masalah hukum.
Untuk menghindari kesalahan ini, verifikasi kode HS dengan cermat. Kita juga bisa memanfaatkan alat atau platform pencarian kode HS untuk memudahkan verifikasi data.
5. Mengabaikan Biaya Tidak Terduga
Masih banyak pemilik bisnis yang belum mempertimbangkan biaya tidak terduga dari proses ekspor impor. Salah satu contohnya seperti biaya keterlambatan pengambilan barang dari pelabuhan atau demurrage.
Tidak hanya itu, banyak pemilik bisnis yang tidak memperhitungkan biaya detention atau biaya keterlambatan penggunaan kontainer. Kesalahan perencanaan ini tidak hanya membuat pengiriman barang terlambat namun juga biaya operasional yang membengkak.
6. Tidak Memperhatikan Fluktuasi Nilai Tukar
Kesalahan lainnya yang sering terjadi saat proses ekspor impor adalah tidak memperhatikan nilai tukar mata uang. Padahal faktor ini penting diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap margin keuntungan yang akan didapatkan.
Sebagai solusi untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar yang tidak stabil, kita bisa mengatur kerjasama dengan syarat kredit 30 sampai 90 hari untuk menunggu fluktuasi nilai tukar stabil. Dengan cara seperti ini, kita bisa memperoleh untuk lebih tinggi.
Tingkatkan Kemampuan Penjualan dan Distribusi yang Lebih Efektif Bersama PasarTrainer
Bisnis ekspor impor memang menawarkan keuntungan yang besar karena memiliki jangkauan pasar yang luas. Namun pastikan hindari kesalahan yang sering terjadi dalam proses export dan import agar bisnis berjalan lancar dan bisa mendatangkan untung besar.
Program Selling Distribution dari PasarTrainer bisa bantu kita untuk meningkatkan jangkauan pasar hingga menyiapkan strategi bisnis ekspor impor yang tepat. Terdapat berbagai pilihan program yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan untuk mengoptimalkan bisnis agar lebih efisien.
Jadi, tunggu apalagi! Yuk, daftar program pelatihan di PasarTrainer sekarang!
Referensi:
asiacommerce.id - Kesalahan Umum yang Sering Terjadi dalam Industri Ekspor dan Imporwww.transcon-indonesia.com - Masalah Umum dalam Ekspor Impor yang Perlu Kamu Tahu
archemg.co.id - Kesalahan Umum dalam Bisnis Ekspor Impor